UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI METODE DEMONSTRASI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di taman
kanak-kanak pada kelompok B sudah dikenalkan bentuk-bentuk geometri. Disini guru dituntut untuk dapat
menjelaskan secara benar mengenai bentuk geometri. Tapi tidak semua guru
mempunyai kemampuan untuk menjelaskan pembelajaran tersebut secara tepat kepada
anak sehingga kebanyakan anak tidak tertarik dan tidak memahami penjelasan dari
guru, seperti halnya di TK Budi Luhur khususnya Kelompok B.
Selain belajar dengan guru anak dapat
memanfaatkan alat peraga dan media sebagai sumber belajar. Namun tidak semua
Taman Kanak-kanak mempunyai media dan alat peraga yang dapat digunakan dalam
tiap kegiatan pengembangan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat
kemampuan keuangan di Taman Kanak-kanak. Disinilah guru diminta untuk lebih
kreatif dan terampil memanfaatkan berbagai media yang ada.
Seperti kata seorang ahli Vygotsky’s “
kemampuan kognitif dan pola pikir bukanlah dasar yang ditentukan oleh faktor
bawaan tetapi hasil dari aktivitas atau lingkungan di mana individu tersebut
tinggal.
Berdasarkan pendapat tersebut peneliti ingin memanfaatkan media yang ada yaitu balok,
dengan mengenalkan bentuk geometri, dan berdasarkan pengamatan sehari-hari anak
kurang memahami manfaat dari media balok.
Dengan demikian akhirnya saya mengambil
judul penelitian ini adalah “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk
Geometri Melalui Metode Demonstrasi pada Anak Kelompok B TK Budi Luhur Kota
Sukabumi”.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah upaya meningkatkan
pengenalan bentuk-bentuk geometri dengan media balok melalui metode demonstrasi
pada anak Kelompok B TK Budi Luhur Kota Sukabumi ?
C.
Tujuan Penelitian Perbaikan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
tujuan perbaikan pembelajaran adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan
alat peraga balok dapat meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri melalui
metode demonstrasi.
D.
Manfaat Penelitian Perbaikan Pengembangan
Perbaikan ini diharapkan bermanfaat bagi
:
1.
Anak dapat meningkatkan kemampuan
mengenal bentuk geometri.
2.
Guru untuk menambah wawasan
dan pengetahuan yang berkaitan bentuk geometri dan kegunaannya.
3.
Lembaga, menambah koleksi
media pengembangan bentuk-bentuk geometri pada Taman kanak-kanak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Geometri
Salah satu
cabang dari Matematika adalah Geometri.
Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang artinya bumi
dan metro yang artinya mengukur. Geometri adalah cabang Matematika yang pertama
kali diperkenalkan oleh Thales (624-547
SM) yang berkenaan dengan relasi ruang. Dari pengalaman, atau intuisi, kita mencirikan
ruang dengan kualitas fundamental tertentu, yang disebut aksioma
dalam geometri. Aksioma demikian tidak berlaku
terhadap pembuktian, tetapi dapat
digunakan bersama dengan definisi matematika untuk titik, garis lurus,
kurva, permukaan dan ruang untuk menggambarkan kesimpulan logis.
Menurut Novelisa Sondang bahwa Geometri menjadi
salah satu ilmu Matematika yang diterapkan dalam dunia
arsitektur; juga merupakan
salah satu cabang ilmu
yang berkaitan dengan
bentuk, komposisi, dan
proporsi.
Muhamad Fakhri Aulia menyebutkan bahwa
geometri dalam pengertian dasar adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari
pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua dimensi.
Alders (1961) menyatakan bahwa Geometri adalah salah satu cabang Matematika
yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta
sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungannya antara yang satu dengan yang
lain.
B.
Pengertian Balok
Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi
oleh 6 persegi panjang, di mana setiap sisi persegipanjang berimpit dengan
tepat satu sisi persegipanjang yang lain dan persegipanjang yang
sehadap adalah kongruen. Berbagai kotak dan balok yang akan
diperkenalkan kepada anak bisa dalam berbagai bentuk, antara lain kotak, persegi
panjang, kubus, segitiga sama kaki, balok panjang, kepingan bulat lubang di
tengah, persegi panjang lubang enam.
Kegunaan balok adalah : a)
memperkenalkan kepada anak berbagai bentuk kotak bangun yang bisa mereka lihat
sehari-hari, b) mendorong anak membuat sesuatu dari bentuk kotak bangun sesuai dengan
daya fantasi atau imajinasi dan kreativitas mereka, c) mengembangkan daya pikir
dan kreativitas anak.
Setelah memperkenalkan dan menyebutkan balok kepada anak kemudian anak-anak
diuji satu persatu nama-nama balok bangun tersebut. Kemudian diberi contoh cara
membuat kubah, rumah-rumahan, mobil-mobilan, dan sebagainya. Setelah anak memahami
menggunakan balok maka berikutnya anak diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan
atau mencoba membuat berbagai bentuk bangunan sesuai dengan fantasi dan
imajinasi mereka.
C.
Metode Demonstrasi
1.
Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu strategi
pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan
melihat dan mendengarkan yang diikuti dengan meniru pekerjaan yang didemonstrasikan.
Menurut Muhibbin Syah (2000), metode
demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode
demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Melalui kegiatan demonstrasi, guru dapat
meningkatkan pemahaman anak melalui penglihatan dan pendengaran. Anak diminta
untuk memperhatikan dan mendengarkan baik-baik semua keterangan guru sehingga
ia lebih paham tentang cara pengerjaan sesuatu.
2.
Tujuan dan Manfaat Metode Demonstrasi
a.
Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat psikologi pedagogis dari metode
demonstrasi secara umum adalah sebagai berikut : a) perhatian anak dapat lebih
dipusatkan, b) proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari, c) pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam diri anak.
Metode
demonstrasi memiliki fungsi-fungsi yaitu dapat dipergunakan untuk memberikan
ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak dan membantu meningkatkan
daya pikir anak usia dini terutama daya pikir anak dalam meningkatkan kemampuan
mengenal, mengingat, berpikir, konvergen dan berpikir evaluatif.
b.
Tujuan Metode Demonstrasi
Demonstrasi
merupakan satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar agar anak dapat
menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik. Tujuan metode
demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan.
3.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Kelebihan
metode demonstrasi antara lain sebagai berikut :
a.
Membantu anak didik memahami
dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda/peristiwa.
b.
Memudahkan berbagai jenis
penjelasan.
c.
Kesalahan-kesalahan yang
terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh
konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya.
d.
Perhatian anak dapat lebih
dipusatkan.
e.
Anak dapat ikut serta aktif
apabila demonstrasi langsung dilanjutkan dengan eksperimen.
f.
Mengurangi
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi bila anak mencoba sendiri.
Kelemahan
metode demonstrasi antara lain sebagai berikut :
a.
Anak didik terkadang suka
melihat dengan jelas benda/peristiwa yang akan dipertunjukkan karena jumlah
anak yang banyak dalam satu kelas atau alat yang terlalu kecil, sehingga metode
demonstrasi hanya efektif untuk sistem kelompok dan kurang efektif apabila
menggunakan sistem klasikal.
b.
Tidak semua benda/peristiwa
dapat didemonstrasikan.
c.
Sukar dimengerti apabila
didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
4.
Rancangan Kegiatan Demonstrasi
Persiapan
yang perlu dilakukan guru dalam merancang kegiatan demonstrasi adalah sebagai
berikut : a) menetapkan tujuan dan tema kegiatan demonstrasi, b) menetapkan
bentuk demonstrasi yang dipilih, c) menetapkan bahan dan alat yang diperlukan,
d) menetapkan langkah kegiatan demonstrasi, e) menetapkan penilaian kegiatan
demonstrasi.
5.
Demonstrasi Kombinasi
dengan Ekpositori
Teknik ini bertujuan menjelaskan suatu proses fenomena dengan
memperlihatkan prosesnya, yaitu sesuatu yang secara alamiah terjadi akan terjadi
sebagai hubungan sebab-akibat.
6.
Demonstrasi Kombinasi dengan
Sosiodrama
Teknik ini sesuai untuk pengembangan sosial emosional dan moral
agama. Selain itu teknik ini juga sesuai untuk mengembangkan bahasa anak, berbicara
lancar dan berkomunikasi.
7.
Demonstrasi Kombinasi
dengan Eksperimen
Teknik ini bertujuan untuk membuktikan suatu perubahan sebagai
akibat dari suatu tindakan. Teknik ini dekat dengan metode eksperimen karena
merupakan satu rangkaian kegiatan dengan sesuatu yang didemonstrasikan.
8.
Demonstrasi Kombinasi
dengan Kegiatan Khusus
Metode demonstrasi dalam kegiatan khusus/tertentu merupakan metode
pendamping atau cara pembelajaran tambahan yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan utama, Misalnya saja dalam kegiatan matematika, yaitu membilang atau mengenal jumlah bilangan, guru
dapat mendemonstrasikan penggunaan potongan-potongan lidi untuk menjelaskan
jumlah bilangan yang dimaksud.
9.
Implikasi Metode
Demonstrasi
Melalui kegiatan demonstrasi anak dapat mengenal bentuk-bentuk
geometri dan dapat mengembangkan kreativitas.
BAB
III
PELAKSANAAN
PERBAIKAN PENGEMBANGAN
A.
Subyek
Penelitian
Pelaksanaan perbaikan
pengembangan dilaksanakan di Kelompok B TK Budi Luhur Kota Sukabumi. Dengan
jumlah anak yang diteliti sebanyak 13 orang anak yang terdiri dari 7 anak
laki-laki dan 6 anak perempuan. Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan
kemampuan kognitif.
Penelitian ini
terdiri atas 2
siklus, siklus ke 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26
Agustus s/d hari Jum’at tanggal
30 Agustus 2013, dengan mengambil tema Negaraku. Dan pada siklus ke 2
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 September s/d hari Jum’at tanggal 6
September 2013 dengan mengambil tema masih sama Negaraku.
B.
Deskripsi
per Siklus
Penelitian dilakukan
dengan tujuan meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri melalui metode
demonstrasi dilaksanakan secara berulang dan berkesinambungan dalam dua siklus,
setiap siklus terdiri dari lima kali pertemuan atau tindakan kegiatan
pengembangan. Satu siklus dibuat dalam lima RKM dan lima skenario perbaikan.
Kegiatan dimulai dengan perencanaan tindakan perbaikan dengan dibuat Rancangan
Satu Siklus dan Rencana Kegiatan, kemudian dilaksanakan dalam pengembangan di
kelas, selama pembelajaran berlangsung sekaligus dilakukan pengamatan proses dan
hasilnya sebagai bahan untuk refleksi dan sebagai bahan perbaikan berikutnya.
Adapun langkah-langkah
pelaksanaan penelitian per siklus adalah sebagai berikut:
Siklus
1
1.
Tahap
Perencanaan
a. Tindakan
yang akan dilaksanakan / alternative perbaikan siklus ke I tema yang digunakan
adalah “Negaraku”. Rencana kegiatan dituangkan ke dalam RKH yang sesuai dengan
tindakan perbaikan yaitu untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk-bnetuk
geometri melalui metode demonstrasi di kelompok B adalah sebagai berikut :
RKH 1 :
Kegiatan anak adalah
untuk kemampuan yang sesuai indikator senang bermain dengan teman melalui
bercakap-cakap bermain balok. Dalam RKH I ini kegiatan pembukaan anak di ajak
bercakap-cakap bermain balok. Di kegiatan inti anak diajak memasangkan bentuk
geometri pada benda 3 dimensi dan di kegiatan penutup anak diajak mengucapkan
syair “Indonesia”.
RKH 2 :
Kegiatan anak adalah
untuk kemampuan yang sesuai indikator Tanya jawab “Bentuk Kitab”.
Dalam RKH 2 ini kegiatan
pembukaan anak diajak tanya jawab bentuk-bentuk kitab. Di kegiatan inti anak
melaksanakan kegiatan meniru membuat garis tegak, datar, miring dan lingkaran.
RKH 3 :
Kegiatan anak adalah
untuk kemampuan yang sesuai indikator menyanyi bendera merah putih. Dalam RKH 3
ini pada kegiatan pembukaan anak diajak menyanyi lagu bendera merah putih. Di
kegiatan inti anak diajak mengenal bentuk-bentuk geometri melalui demonstrasi
membentuk gedung sekolah, kemudian dikegiatan penutup anak diajak
bercakap-cakap “Bendera”.
RKH 4 :
Kegiatan anak adalah
untuk kemampuan yang sesuai indikator bercakap-cakap pigura tempat menyimpan
photo. Dalam RKH 4 ini kegiatan pembukaan anak diajak bercakakp-cakap “Pigura
tempat menyimpan photo Presiden”. Di kegiatan inti anak diajak demontrasi
“membuat bentuk Istana Presiden”. Kemudian di kegiatan penutup anak diajak
tanya jawab melengkapi kelimat sederhana”.
RKH 5 :
Kegiatan anak adalah
untuk kemampuan yang sesuai indikator menyebutkan suara huruf awal benda-benda
di sekitar. Dalam RKH 5 ini kegiatan pembukaan praktek langsung menyebutkan
suara huruf awal benda di sekitar, di kegiatan ini anak diajak demonstrasi
membuat monas dari balok, kemudian pada kegiatan penutup anak di ajak tanya
jawab mengungkapkan pendapat.
b. Langkah-langkah
Perbaikan
Tahap Pelaksanaan
Tindakan Perbaikan
Tindakan
siklus ke 1 pertemuan pertama
Pada kegiatan
pengembangan anak diajak
duduk di karpet. Guru mengajak anak untuk
bercakap-cakap bermain balok. Guru memperlihatkan macam-macam bentuk balok dan
menegaskan nama bentuk-bentuk balok, warnanya dan dari bahan apa balok ini
dibuat. Guru memperlihatkan bentuk-bentuk geometri yang dibuat dari triplek dan
dilapisi kertas warna bentuk-bentuk balok, warnanya dan dibuat dari triplek dan
dilapisi kertas berwarna. Guru mengajak anak untuk menggambar bentuk geometri
persegi, segitiga, persegi panjang.
Tindakan
siklus ke 1 pertemuan kedua
Anak diajak duduk di atas karpet, guru menyiapkan
kitab-kitab, Al Qur’an, dan Injil. Guru mengajak anak untuk mengamati bentuk-bentuk
kitab dan bertanya apa bentuk kitab-kitab ini. Juga guru menjelaskan isi kitab
ini yaitu pedoman untuk hidup, lalu memperlihatkan lembar kerja meniru membuat
garis tegak, datar, miring dan lingkaran. Guru memberikan tugas
pada anak untuk meniru garis-garis itu dengan spidol.
Tindakan
siklus ke 1 pertemuan ketiga
Pada pertemuan ketiga ini peneliti
mengajak anak-anak untuk menyanyi lagu bendera merah putih, anak-anak dibawa ke
depan kelas dan berdiri dengan rapi, guru bertanya apa bentuk dari bendera
merah putih ini. Setelah selesai
kegiatan ini guru mengajak anak untuk duduk di karpet secara klasikal. Guru
menyiapkan balok-balok yang dibuat dari kayu dengan ukuran yang besar dan
bermacam-macam warna, guru mendemonstrasikan membuat gedung sekolah dari
balok-balok itu. Guru memberi kesempatan pada anak untuk mendemonstrasikan
membuat gedung sekolah.
Tindakan
siklus ke 1 pertemuan keempat
Pada pertemuan keempat ini peneliti
mengajak anak duduk di karpet dan memperkenalkan alat peraga pigura photo
presiden dan wakil presiden. Guru mengajak anak-anak untuk mengamati bentuk
dari pigura dan guru memotivasi anak untuk mengungkapkan bentuk pigura yang ada
di sekolah juga pigura yang sudah anak-anak lihat di rumahnya. Setelah selesai
bercakap-cakap guru mengajak anak-anak untuk membuat gedung presiden dari
balok. Guru mendemontrasikan cara membuat gedung presiden dengan balok-balok,
anak-anak mengamati gedung presiden buatan ibu guru dan peneliti memberi
kesempatan pada anak untuk membuat gedung presiden dengan diberi kebebasan pada
anak boleh sama dan bentuk yang lain, pada kegiatan ini mengerjakannya secara
berkelompok.
Tindakan siklus ke 1
pertemuan kelima
Pada kegiatan ini pengembangan secara
klasikal anak duduk di kursi. Guru menyiapkan bentuk-bentuk geometri dan kartu
huruf “menyebutkan suara huruf awal”. Guru mengambil salah satu bentuk geometri
segitiga dan bertanya huruf awal apa segitiga ini, guru menyuruh salah satu
anak untuk mencari huruf awal dan kata segitiga.
Setelah selesai anak diajak duduk berkelompok, guru
mendemonstrasikan membuat tugu monas dari balok kayu, anak mengamati tugu monas
buatan ibu guru, sambil mengamati guru bertanya bentuk balok apa yang
digunakan, setelah anak mengamati peneliti memberi kesempatan anak untuk
mendemonstrasikan membuat tugu monas dari balok kayu.
2.
Tahap
Pelaksanaan
Prodesur
Pelaksanaan PTK
Tujuan
dari pelaksanaan pengembangan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal
bentuk-bentuk geometri melalui metode demonstrasi, agar tujuan tercapai secara
maksimal dan sesuai dengan harapan, maka dalam pelaksanaannya dibutuhkan
bantuan orang lain. Adapun dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti dibantu
oleh penilai dan supervisor sebagai berikut :
Pengembangan
dalam pelaksanaan tindakan perbaikan diawali dengan Kegiatan awal pada jam 7.30
anak berbaris, berdoa, bernyanyi dan bercakap-cakap tentang tema.
- Pertemuan I
Pertemuan
diawali dengan berdoa, bernyanyi, absen dan bercakap-cakap sesuai tema
“Negaraku” secara klasikal, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari
ini yaitu kelompok 1 pengembangan motorik halus, menggambar bentuk persegi
panjang. Kemudian kelompok 2 pengembangan kognitif, memasang
bentuk geometri pada
benda 3 dimensi dan kelompok 3 pengembangan agama menarik garis tempat
ibadah dengan nama agama. Setelah itu anak dirolling sampai tuntas tugasnya
secara bergantian, lalu setelah selesai, semua anak satu persatu secara
bergantian mencuci dan melap tangan, kemudian secara bersama-sama berdoa sebelum dan sesudah
makan, dilanjutkan bermain di luar kelas. Kegiatan penutup diisi dengan
demonstrasi mengucapkan syair “Indonesia” pengembangan bahasa. Evaluasi
kegiatan satu hari diakhir kegiatan anak bernyanyi dan berdoa untuk pulang.
- Pertemuan II
Pertemuan
diawali dengan berdoa, bernyanyi, absen dan Tanya jawab bentuk kitab, kemudian
menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan pada hari ini :
Kelompok 1 pengembangan
motorik halus, meniru membuat garis tegak, datar, miring dan lingkaran,
kelompok 2 pengembangan kognitif, tanya jawab menyebutkan kembali benda-benda
yang sudah diperlihatkan, kelompok 3 pengembangan kognitif membilang bilangan
1-5 dengan benda-benda, setelah itu anak dirolling sampai tuntas tugasnya
secara bergantian, lalu anak satu persatu secara bergantian mencuci dan melap
tangan, kemudian secara bersama-sama berdoa sebelum dan sesudah makan,
dilanjutkan bermain di luar kelas. Kegiatan
penutup diisi dengan bercerita dengan alat peraga “Indonesia”, bernyanyi dan
berdoa untuk pulang.
- Pertemuan III
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen
dan bernyanyi sesuai tema “Bendera Merah
Putih” secara klasikal, menjelaskan kegiatan hari ini yaitu : Kelompok 1
pengembangan motorik halus,
menggunting bentuk bendera,
kemudian kelompok 2 pengembangan
kognitif membentuk gedung sekolah, kelompok 3 pengembangan motorik kasar
melompat dengan 1 kaki. Setelah itu anak dirolling sampai tuntas tugasnya
secara bergantian, setelah semua anak
bergantian mencuci dan melap tangan,
kemudian secara bersama-sama berdoa sebelum dan sesudah makan, dilanjutkan
dengan bermain. Kegiatan penutup diisi dengan bercakap-cakap “Bendera”,
evaluasi kegiatan satu
hari diakhiri bernyanyi dan
berdoa untuk pulang.
- Pertemuan IV
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi,
absen dan bercakap-cakap “Pigura Tempat Menyimpan Photo Presiden”,
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
pada hari ini yaitu : Kelompok 1
pengembangan motorik kasar, melompat dengan 2 kaki, kelompok 2
pengembangan motorik halus, kelompok 3 pengembangan kognitif
menempel bentuk persegi panjang dari kecil ke besar. Kegiatan penutup
diisi dengan tanya jawab melengkapi kalimat
sederhana pengembangan bahasa,
evaluasi kegiatan satu
hari diakhiri bernyanyi
dan berdoa untuk
pulang.
- Pertemuan V
Pertemuan
diawali dengan berdoa, bernyanyi, absen dan menyebutkan suara huruf awal benda
di sekitar, menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan pada hari ini
yaitu : Kelompok 1 pengembangan motorik kasar, praktek langsung ritmik,
kelompok 2 pengembangan motorik halus membuat monas dari lokal, kelompok 3
pengembangan kognitif menempel bentuk geometri. Kegiatan penutup diisi dengan
tanya jawab mengungkapkan pendapat pengembangan nilai-nilai agama dan moral,
evaluasi kegiatan satu hari diakhiri bernyanyi dan berdoa untuk pulang.
3.
Tahap
Pengamatan
Tahap ini
dilaksanakan setelah tindakan perbaikan pada siklus 1, peneliti mengumpulkan
data dari hasil pengamatan selama proses kegiatan berlangsung. Pengamatan
dilakukan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan
dijadikan dasar dalam melakukan refleksi perbaikan untuk siklus berikutnya.
Pada
tahap ini peneliti menggunakan sistem observasi, adapun instrument dari
pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut :
4.
Refleksi
Pada tahap refleksi
setiap hari pada kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana Kegiatan Harian
1-5 siklus ke 1. Dalam penelitian ini ditemukan
kelemahan dan kekuatan dalam merancang dan melakukan kegiatan pembelajaran
seperti kekuatan dan kelemahan dalam menggunakan media balok.
Siklus
2
1.
Tahap
Perencanaan
a. Pada
siklus ke 1 masih belum mencapai hasil yang maksimal maka dilakukan Siklus 2,
dalam meningkatkan kemampuan
mengenal bentuk-bentuk
geometri di kelompok B melalui
metode demonstrasi harus lebih menarik. Tema yang digunakan masih tetap
“Negaraku”. Adapun rancangannya sebagai berikut :
RKH 1 :
Kegiatan anak adalah
kemampuan yang sesuai indikator menyanyi lagu “Bendera Merah Putih” dalam
pembukaan. Kegiatan inti anak diajak demonstrasi meronce bentuk lingkaran,
persegi,.
RKH 2 :
Dalam RKH 2 ini kegiatan
pembukaan anak diajak menangkap dan melempar bola. Kegiatan inti anak diajak
demonstrasi membuat alat perkusi.
RKH 3 :
Kegiatan anak adalah
kemampuan yang sesuai indikator. Dalam
RKH 3 ini pembukaan anak diajak menyanyi lagu “Ibu Kartini”, kegiatan inti anak
demonstrasi membentuk rumah Ibu Kartini dengan balok-balok.
RKH 4 :
Kegiatan anak
adalah kemampuan yang sesuai indikator.
Dalam RKH 4 ini pembukaan anak diajak bercakakp-cakap “Hari Kemerdekaan”,
kegiatan ini demontrasi membentuk gapura dengan balok.
RKH 5 :
Kegiatan anak adalah
kemampuan yang sesuai indikator. Dalam RKH 5 ini pembukaan anak diajak
demonstrasi syair “Sukabumi”, kegiatan inti demonstrasi menghias sekolah dengan
roncean bentuk segitiga, persegi, lingkaran.
b.
Langkah-langkah Perbaikan :
Tindakan
siklus ke 2 pertemuan pertama
Pada kegiatan
pengembangan anak diajak
berbaris di depan kelas dengan rapi. Peneliti memperlihatkan bendera
merah putih dan mengajak anak menyanyikan lagu bendera merah putih lalu
menunjukkan bentuk apa bendera dan warna apa bendera merah putih itu. Setelah
itu mengulangi lagu bersama-sama.
Selanjutnya
demonstrasi meronce bentuk lingkaran-persegi-lingkaran-persegi, anak duduk
berkelompok. Peneliti mendemonstrasikan cara meronce, dimulai dari bentuk
persegi dimasukkan (dilem) dengan benang lalu lingkaran dimasukkan (dilem)
dengan benang dan seterusnya sampai selesai.
Tindakan
siklus ke 2 pertemuan kedua
Kegiatan
pengembangan menangkap/melempar bola, anak dibawa ke aula lalu membuat
lingkaran sambil menyanyi. Setelah itu peneliti memberi umpan pada salah satu
anak, lalu anak melemparkan kembali pada peneliti begitu seterusnya sampai
semua anak mendapat giliran.
Pada
kegiatan demonstrasi membuat alat perkusi, peneliti membagikan kaleng bekas
susu berbentuk silinder dan biji simpoa, lalu kertas berwarna untuk hiasan.
Lalu peneliti menanyakan kaleng dan biji simpoa berbentuk apa.
Peneliti
mendemonstrasikan mengisi kaleng dengan biji simpoa dan bagian atas kaleng yang
terbuka ditutup dengan karton, kemudian
kaleng diberi lem lalu ditempel dengan kertas warna. Setelah semua anak selesai
lalu didemonstrasikan untuk membunyikan kaleng.
Tindakan
siklus ke 2 pertemuan ketiga
Pada
kegiatan demonstrasi menyanyi lagu “Ibu Kita Kartini”, peneliti mengajak
anak-anak ke depan kelas berbaris dengan rapi. Peneliti memperlihatkan balok
dan bertanya bentuk apa balok-balok yang diperlihatkan oleh peneliti.
Setiap
anak diberi dua bentuk balok, lalu peneliti mendemonstrasikan menyanyi “Ibu
Kita Kartini” sambil menepukkan kedua balok di tangan kanan dan kiri. Setelah
itu peneliti mengajak semua anak menyanyi “Ibu Kita Kartini” secara serempak
diiringi dengan tepukan balok.
Selanjutnya
demonstrasi membentuk rumah Ibu Kartini. Peneliti menyiapkan balok-balok lalu
bertanya pada anak bentuk apa balok yang diperlihatkan.
Peneliti
mendemonstrasikan membuat rumah “Ibu Kartini”, lalu anak diajak untuk mengamati
bentuk rumah Ibu Kartini, setelah itu peneliti memberi kesempatan pada anak
untuk mendemonstrasikan membentuk rumah Ibu Kartini, anak dibagi menjadi
kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 3 orang anak, setelah selesai
peneliti memberi reward pada kelompok yang berhasil.
Tindakan
siklus ke 2 pertemuan keempat
Pada
kegiatan bercakap-cakap hari kemerdekaan peneliti menyiapkan media sepeti
bendera merah putih dan gambar gapura. Peneliti mengajak anak-anak untuk
menyanyikan lagu wajib, lalu peneliti mengajak anak-anak untuk aktif dan
berinteraksi dalam percakapan hari kemerdekaan.
Selanjutnya
demontrasi membentuk gapura dengan balok. Peneliti mendemontrasikan cara
membentuk gapura dari balok dan bertanya
kepada anak-anak bentuk
apa balok-balok yang
dipergunakan.
Peneliti
mengajak anak-anak mengamati bentuk gapura itu. Anak diberi kesempatan untuk
mendemonstrasikan membentuk gapura. Setelah selesai peneliti memberi reward dan
mengajak anak-anak merapikan balok-balok.
Tindakan
siklus ke 2 pertemuan kelima
Pada
kegiatan ini peneliti mengajak anak untuk mengucapkan syair yang diberi judul
“Sukabumi”. Peneliti mengucapkan syair sampai selesai dan anak-anak mendengarkan. Setelah itu peneliti mengucapkan satu baris lalu
diucapkan kembali oleh anak. Peneliti mengucapkan baris ke 2 lalu diikuti oleh
anak begitu seterusnya sampai selesai.
Pada kegiatan
ini mengajak anak
untuk mendemontrasikan hasil
roncean pertemuan ke 1 siklus ke 2 (hari Senin). Untuk menghias sekolah, anak
diajak keluar kelas untuk menempelkan hasil ronceannya pada dinding. Setelah
selesai peneliti mengajak anak untuk mengamati hiasan dinding itu dan
menanyakan bentuk apa saja roncean itu.
2. Tahap
Pelaksanaan
a.
Prodesur Pelaksanaan PTK
Tujuan dari pelaksanaan
pengembangan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk-bentuk
geometri melalui metode demonstrasi. Adapun dalam pelaksanaan siklus 2 ini
peneliti dibantu oleh penilai dan supervisor sebagai berikut : Penilai 1 adalah
Ibu Dra. Sri Hastuti, M.Pd, Penilai 2 adalah Ibu Riva Siti Nurfatimah, S.Pd.
AUD. Sedangkan supervisor 1 adalah Bapak Drs. Tonny K. Suhandi, MM dan
supervisor 2 adalah Ibu Hj. Adah Satriah, S.Pd.MM.
b.
Prodesur Umum Kegiatan Pengembangan
Pembelajaran dalam
pelaksanaan tindakan perbaikan berlangsung seperti pembelajaran biasa. Kegiatan
awal dimulai pada jam 7.30, anak berbaris, berdoa, bernyanyi dan bercakap-cakap
tentang tema yang dilakukan hari ini.
Kegiatan inti dari jam
08.00 sampai 09.30, diisi dengan pengembangan motorik halus, kognitif dan
bahasa/motorik kasar. Dari jam 09.30 sampai jam 10.00 anak istirahat makan dan
main di luar/dalam kelas, dari jam 10.00 sampai jam 10.15 diisi
bercakap-cakap/nasehat dari jam 10.15 sampai jam 10.30. evaluasi kegiatan hari
ini, nyanyi, doa dan pulang pukul 10.30.
c. Prodesur Kegiatan Pengembangan
1. Pertemuan I
Pertemuan
diawali dengan berdoa, bernyanyi, absen dan bercakap-cakap sesuai tema hari ini
dilanjutkan dengan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu
kelompok 1 pengembangan motorik kasar, menari “cublak-cublak suweng”, kelompok
2 pengembangan kognitif, demonstrasi meronce bentuk lingkaran dan persegi,
kelompok 3 pengembangan motorik halus, menggambar. Setelah itu anak dirolling
sampai tuntas semua, anak satu persatu secara bergantian mencuci dan melap tangan,
kemudian berdoa dan makan bersama, dilanjutkan
bermain di luar/di dalam kelas. Kegiatan penutup diisi dengan
bercakap-cakap tentang “tidak mengganggu teman”
2.
Pertemuan II
Pertemuan
diawali dengan berdoa, bernyanyi, absen dan bercakap-cakap tentang tema hari
ini dilanjutkan dengan melempar/menangkap bola dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada
hari ini yaitu :
Kelompok 1 pengembangan
motorik halus, demonstrasi membuat alat perkusi, kelompok 2 pengembangan
kognitif, menggunakan balok dari kecil sampai besar, kelompok 3 pengembangan
bahasa, menghubungkan tulisan dan simbol, setelah itu anak dirolling sampai
tuntas tugasnya secara bergantian, anak satu persatu secara bergantian mencuci,
kemudian berdoa dan makan bersama,
kemudian dilanjutkan bermain di luar kelas/di dalam kelas, di kegiatan penutup
diisi dengan nasehat “memberi dan membalas salam”.
3.
Pertemuan III
Pertemuan
diawali dengan berdoa, bernyanyi, absen dan bercakap-cakap tentang tema hari
ini dilanjutkan dengan menyanyi :Ibu Kartini” dan menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan pada hari ini yaitu :
Kelompok 1 pengembangan
motorik kasar, gerak dan lagu “Ibu Kita Kartini”, kelompok 2 pengembangan
motorik halus demonstrasi membentuk rumah ibu Kartini dengan balok, kelompok 3
menulis angka 6-10. Setelah itu anak dirolling sampai tuntas semua, anak satu
persatu secara bergantian mencuci tangan, kemudian berdoa dan makan bersama, dilanjutkan bermain di luar
kelas/di dalam kelas, kegiatan penutup diisi dengan bercakap-cakap “Sopan
santun”.
4.
Pertemuan IV
Pertemuan
diawali dengan berdoa, bernyanyi, absen dan bercakap-cakap tentang tema dan
kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu : Kelompok 1 pengembangan
motorik kasar, senam suruhan, kelompok 2 pengembangan kognitif, demonstrasi
membentuk gapura dengan balok, kelompok
3 pengembangan motorik halus, mozaik bentuk bendera, setelah itu anak dirolling
sampai semua anak tugasnya tuntas. Semua anak satu persatu mencuci tangan, doa
untuk makan, dilanjutkan bermain di dalam/luar kelas. Kegiatan penutup diisi
dengan tanya jawab “menghemat air”.
5.
Pertemuan V
Pertemuan
diawali dengan berdoa, bernyanyi, absen bercakap-cakap tentang tema
hari ini, mengucapkan
syair “Sukabumi” dilanjutkan penjelasan
kegiatan yang akan dilakukan
pada hari ini
yaitu : Kelompok 1 pengembangan motorik halus demonstrasi menghias
sekolah, kelompok 2 pengembangan kognitif mengucapkan huruf konsonan pada Kota
Sukabumi, kelompok 3 pengembangan agama, mewarnai gambar gereja. Di kegiatan
penutup diisi dengan nasehat “melaksanakan tugas
harus selesai”.
1.
Tahap
Pengamatan
Pada
tahap pengamatan peneliti akan melakukan
praktek pengembangan dengan balok
ukuran sedang, kemudian
peneliti mengamati seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan alat penilaian observasi/ pengamatan. Dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa instrument untuk merekam data
yang akan dibutuhkan.
2.
Refleksi
Tahap ini merupakan tahap evaluasi/penilaian dan
kritik sehingga dimungkinkan terdapat perubahan-perubahan yang dibutuhkan. Kegiatan
ini dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil dari refleksi ini
dianalisis dan selanjutnya digunakan sebagai bahan penyempurnaan yang dilakukan
pada siklus 2.
Adapun
kekuatan tindakan perbaikan ini dapat merancang kegiatan dengan bervariatif dan
bisa menyajikan kegiatan dengan baik, kelemahannya adalah kurang maksimalnya
dalam penguasaan materi, penggunaan media dan sumber belajar, penggunaan metode
pembelajaran, penataan kegiatan/pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan
terhadap anak.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Kondisi
Sebelum Diberi Tindakan
Sebelum diberi
tindakan, melakukan observasi kepada anak dan diskusi dengan teman sejawat
dengan tujuan untuk mengetahui kompetensi anak dalam kemampuan mengenal
bentuk-bentuk geometri.
Dari hasil penelitian kondisi
sebelum tindakan perbaikan pengembangan menunjukkan ketuntasan dalam
berkemampuan mengenal bentuk geometri anak hanya sebesar 46%, sehingga dapat
dikatakan bahwa masih terdapat 54% anak yang masih belum mencapai ketuntasan dalam
mengenal bentuk geometri.
B.
Deskripsi
Persiklus
Penelitian ini
dilaksanakan melalui siklus yang berulang-ulang serta berkesinambungan dan dilaksanakan
dalam 2 siklus,
dan setiap siklusnya terdiri dari lima tindakan kegiatan pengembangan. Adapuna tema yang digunakan
adalah tentang “Negaraku” dan tema pada siklus
ke 2 masih tentang “Negaraku”.
1.
Hasil
Penelitian Siklus 1
a. Perencanaan
Siklus 1
Perencanaan
tindakan disusun meliputi pembuatan perencanaan pembelajaran berupa skenario
perbaikan dan Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan tema Negaraku, metode yang
digunakan untuk perkembangan kognitif adalah metode demonstrasi.
b. Pelaksanaan
Tindakan Siklus 1
Pelaksanaan
tindakan siklus 1 terdiri dari lima pertemuan, dimulai pada hari Senin, tanggal
26 Agustus sampai hari Jum’at tanggal 30 Agustus 2013, dengan paparan sebagai
berikut :
1. Pertemuan
I (Senin, tanggal 25 Agustus 2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen, pembahasan sub tema dan bercakap-cakap bermain
balok, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu :
Kelompok 1 pengembangan
motorik halus, menggambar bentuk persegi panjang, kelompok 2 pengembangan
kognitif memasang bentuk geometri pada benda 3 dimensi, kelompok 3 pengembangan
agama, menarik garis tempat ibadah dengan nama agama. Setelah itu anak
dirolling sampai tuntas tugasnya secara bergantian, lalu setelah semua kelompok
tuntas tugasnya, semua anak satu persatu secara bergantian mencuci dan melap
tangan, kemudian secara bersama-sama berdoa sebelum
dan sesudah makan, dilanjutkan dengan bermain di luar kelas. Di kegiatan
penutup diisi dengan syair “Indonesia”. Evaluasi kegiatan satu hari di akhir
kegiatan nyanyi, doa, pulang.
2.
Pertemuan II (Selasa, tanggal 26 Agustus
2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen, pembahasan sub tema, tanya jawab bentuk kitab
dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu :
Kelompok 1 pengembangan
motorik halus, meniru membuat garis tegak, datar, miring, kelompok 2
pengembangan kognitif menyebutkan kembali benda-benda yang sudah diperlihatkan.
Kelompok 3 menyebutkan bilangan 1-5 dengan benda-benda. Setelah itu anak
dirolling sampai tuntas tugasnya secara bergantian lalu setelah kelompok tuntas
semua anak satu persatu cuci tangan, kemudian bersama-sama berdoa
sebelum/sesudah makan dilanjutkan dengan bermain di luar kelas. Pada bagian
penutup diisi dengan bercerita. Evaluasi satu hari diakhiri dengan kegiatan
nyanyi, doa, pulang.
3.
Pertemuan III (Rabu, tanggal 27 Agustus
2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen, pembahasan sub tema, menyanyi bendera merah
putih dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu :
Kelompok 1 pengembangan
motorik halus, menggunting bentuk bendera, kelompok 2 pengembangan kognitif
membentuk gedung sekolah, kelompok 3 pengembangan motorik kasar melompat dengan
1 kaki. Setelah itu anak dirolling sampai tuntas tugasnya secara bergantian
lalu setelah kelompok tuntas semua anak satu persatu cuci tangan kemudian
bersama-sama berdoa sebelum/sesudah makan dilanjutkan dengan bermain di luar
kelas. Pada bagian penutup bercakap-cakap “bendera”, evaluasi satu hari
diakhiri dengan kegiatan nyanyi, berdoa, dan pulang.
4.
Pertemuan IV (Kamis, tanggal 29 Agustus
2013)
Pertemuan diawali dengan
berdoa, bernyanyi, absen, pembahasan sub tema, bercakap-cakap pigura tempat
menyimpan photo presiden dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari
ini yaitu kelompok 1 pengembangan motorik kasar melompat dengan 2 kaki.
Kelompok 2 pengembangan motorik halus membuat bentuk istana presiden, kelompok
3 pengembangan kognitif menempel bentuk persegi panjang dari kecil ke besar.
Setelah itu anak dirolling sampai tuntas tugasnya secara bergantian, lalu anak
satu persatu cuci tangan kemudian bersama-sama, berdoa, sebelum/sesudah makan,
dilanjutkan dengan bermain di luar, kegiatan penutup diisi dengan melengkapi
kalimat sederhana, evaluasi kegiatan satu hari diakhiri dengan nyanyi, doa,
pulang.
5.
Pertemuan V (Jum’at, tanggal 30 Agustus
2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen, pembahasan sub tema, dan menyebutkan suara
huruf awal benda di sekitar, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari
ini yaitu kelompok 1 pengembangan motorik kasar ritmik, kelompok 2 pengembangan
motorik halus membentuk monas dari balok, kelompok 3 pengembangan kognitif
menghitung dan menempel bentuk geometri. Setelah itu anak dirolling sampai
tuntas tugasnya secara bergantian, lalu anak satu persatu cuci tangan kemudian
bersama-sama, berdoa, sebelum/sesudah makan, dilanjutkan dengan bermain di
luar, pada kegiatan penutup diisi dengan tanya jawab, evaluasi kegiatan satu
hari diakhiri dengan nyanyi, doa, pulang.
c. Pengamatan
Siklus 1
Berdasarkan
hasil pengamatan selama proses pengembangan berlangsung diperoleh data anak yang
belum berkembang sebesar 31%, mulai berkembang 23%, berkembangan sesuai harapan
46%. Maka keberhasilan pada siklus ke 1 ditemukan minat anak masih rendah dalam
kemampuan mengenal bentuk geometri.
d. Refleksi
Siklus 1
Dari
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan pengembangan dari
pertemuan ke 1 sampai dengan pertemuan ke 5 pada siklus 1, maka dapat diketahui
ternyata pada siklus 1 masih ada kekurangan. Hal ini dipengaruhi oleh
penguasaan materi dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang maksimal.
2.
Hasil
Penelitian Siklus 2
a. Perencanaan
Siklus 2
Berdasarkan
hasil penelitian di siklus 1 masih ada kekurangan sehingga harus diadakan
siklus 2. Perencanaan tindakan yang disusun dalam siklus 2 meliputi pembuatan
perencanaan pengembangan berupa skenario perbaikan dan RKH dengan tema masih
tetap “Negaraku”, metode yang digunakan untuk pengembangan kognitif adalah
demonstrasi.
b. Pelaksanaan
Tindakan Siklus II
1. Pertemuan I (Senin, tanggal 2 September 2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen, pembahasan sub tema menyanyi bendera merah
putih, menjelaskan kegiatan pada hari ini yaitu :
Kelompok 1 pengembangan
motorik kasar menari, kelompok 2 pengembangan kognitif meronce bentuk
lingkaran, persegi, kelompok 3 pengembangan motorik halus menggambar, anak
dirolling sampai tuntas tugasnya secara bergantian, lalu cuci tangan satu
persatu kemudian berdoa sebelum dan sesudah makan, dilanjutkan bermain di luar
kelas. Kegiatan penutup diisi dengan bercakap-cakap, evaluasi kegiatan satu
hari di akhir kegiatan nyanyi, doa, pulang.
2. Pertemuan
II (Selasa, tanggal 3 September 2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen dan pengembangan motorik kasar menangkap,
melempar bola, pembahasan sub tema, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
hari ini yaitu :
Kelompok 1 pengembangan
motorik halus, demonstrasi membuat alat perkusi, kelompok 2
pengembangan kognitif mengurutkan balok dari kecil ke besar,
kelompok 3 pengembangan bahasa menghubungkan tulisan dan simbol. Anak dirolling
sampai tuntas tugasnya secara bergantian lalu cuci tangan, kemudian berdoa sebelum dan sesudah
makan dilanjutkan bermain di luar kelas. Kegiatan penutup diisi dengan nasehat
“memberi dan membalas salam”. Evaluasi kegiatan satu hari, bernyanyi, doa,
pulang.
3.
Pertemuan III (Rabu, tanggal 3 September
2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, nyanyi, absen, pembahasan sub tema, menyanyi “Ibu Kita Kartini”
dan menjelaskan kegiatan hari ini yaitu : Kelompok 1 pengembangan motorik kasar
“gerak dan lagu Ibu Kita Kartini”, kelompok 2 pengembangan motorik halus
demonstrasi membentuk rumah Ibu Kita Kartini, kelompok 3 pengembangan kognitif
menulis angka 6-10. Anak dirolling sampai tuntas tugasnya secara bergantian, kemudian anak-anak cuci tangan satu persatu ,
bersama-sama berdoa sebelum/sesudah makan dilanjutkan bermain di luar kelas. Kegiatan
penutup diisi dengan bercakap-cakap “Sopan Santun”, evaluasi satu hari,
bernyanyi, doa, dan pulang.
4.
Pertemuan IV (Kamis, tanggal 4 September
2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen,
pembahasan sub tema, bercakap-cakap “Hari Kemerdekaan” menjelaskan kegiatan
hari ini yaitu kelompok 1 pengembangan motorik kasar senam suruhan, kelompok
2 pengembangan kognitif demonstrasi
membentuk gapura dengan balok, kelompok 3 pengembangan motorik halus mozaik
bentuk bendera. Anak dirolling sampai tuntas tugasnya secara bergantian, lalu
cuci tangan satu persatu kemudian berdoa bersama-sama sebelum dan sesudah
makan, dilanjutkan main di luar, evaluasi kegiatan satu hari, bernyanyi, doa,
pulang.
5.
Pertemuan V (Jum’at, tanggal 6 September
2013)
Pertemuan diawali
dengan berdoa, bernyanyi, absen, dan pembahasan sub tema, loncat di atas ban,
syair “Sukabumi” menjelaskan kegiatan hari ini yaitu kelompok 1 pengembangan
motorik halus menghias sekolah, kelompok 2 pengembangan kognitif mengucapkan
konsonan pada Kota Sukabumi, kelompok 3 pengembangan mewarnai gambar gereja.
Anak dirolling sampai tuntas tugasnya secara bergantian, lalu cuci tangan satu
persatu, lalu berrdoa bersama-sama sebelum dan sesudah makan, dilanjutkan
dengan main di luar kelas. Evaluasi kegiatan satu hari diakhiri, bernyanyi,
doa, pulang.
c. Pengamatan
Siklus 2
Berdasarkan
hasil penelitian pada siklus ke 2 ditemukan minat anak meningkat dalam kemampuan
mengenal bentuk geometri yaitu sebesar 85%, hal ini terlihat pada indikator menciptakan 3 bentuk dari kepingan geometri
kemampuan anak sudah maksimal.
d.
Refleksi
Siklus 2
Setelah menganalisa
data dari hasil pengamatan selama pelaksanaan tindakan siklus 2, diperoleh
hasil yang baik yaitu hampir semua anak mencapai indikator yang ditargetkan, hal
ini diperoleh oleh faktor kekuatan yang dimiliki guru dalam memahami minat dan
kebutuhan anak, memahami kurikulum dan memberikan motivasi kepada anak.
C.
Pembahasan
dari Setiap Siklus
Dari hasil penelitian
yang dilakukan dalam 2 siklus, diperoleh data yang dideskripsikan yaitu hasil
siklus 1 ketuntasan sebesar 54% dan siklus 2 sebesar 85% dengan pola
pengembangan yang lebih baik, sehingga memudahkan munculnya inspirasi, dengan
media yang bervariatif dapat meningkatkan motivasi anak.
Pada kegiatan siklus 1
masih banyak kekurangan, peneliti hanya menggunakan media balok kayu ukuran
besar, jadi kreativitas anak kurang berkembang. Hasil yang diperoleh sebelum
tindakan mencapai 20%, setelah dilakukan tindakan perbaikan menjadi 54%. Hasil
yang diperoleh ini kurang maksimal sehingga peneliti melakukan lagi tindakan
perbaikan pada siklus 2.
Pada pelaksanaan siklus
2 ini peneliti menambah dan mengganti media
pengembangan agar anak lebih termotivasi untuk berkreasi. Media balok
pada siklus 1 yang berukuran besar diganti dengan ukuran sedang dan warna yang
lebih menarik, peneliti juga menambah media geometri ini dengan bentuk geometri
yang dibuat dari triplek dengan ukuran yang besar, dan bentuk geometri yang dibuat dari kertas
asturo dengan ukuran lebih kecil dan warna-warna yang menarik.
BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT
A.
Simpulan
Berdasarkan
hasil penemuan penelitian tindakan kelas, upaya meningkatkan kemampuan mengenal
bentuk geometri melalui metode demonstrasi
pada anak kelompok
B di TK Budi Luhur, maka dapat disimpulkan yang
terlihat pada siklus ke 1 dan siklus ke 2 yang menunjukkan peningkatan sebagai
berikut :
a. Anak
dapat mengenal, menyebutkan dan menunjukkan bentuk-bentuk geometri dengan baik.
b. Dengan
menggunakan media yang bervariasi dapat meningkatkan kreativitas anak dalam
mendemonstrasikan membentuk bangunan seperti contoh guru dan hasil ciptaan anak
sendiri.
c. Anak
sudah memperlihatkan perhatian dengan duduk tenang.
B.
Saran
dan Tindak Lanjut
Dengan
berdasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat tentang upaya meningkatkan
kemampuan mengenal bentuk geometri melalui metode demonstrasi, maka disarankan
kepada :
a. Guru,
hendaknya dapat menggunakan media pengembangan dengan berbagai variasi sehingga
dapat menarik minat anak.
b. Anak,
hendaknya lebih kreatif dalam menuangkan ide-idenya. Dan terbukti dengan
menggunakan media yang bervariasi dapat meningkatkan kreatifitas anak dalam
mengenal bentuk geometri.
Adapun untuk tindak
lanjut hendaknya guru dapat menggunakan media pengembangan yang bervariasi
untuk meningkatkan kreatifitas anak.
DAFTAR
PUSTAKA
http:\\www.google.com.blogspot.pengertian
geometri
Muhibbin
Syah (2000). Pengertian Metode
Demonstrasi.
Syaiful
Bahri Djamarah. Pengertian Demonstrasi.
UFO
Komputer Weleri (2011). Latar Belakang
Dikenalkan Bentuk-bentuk Geometri.
Williams.
Ciri-ciri Perilaku Kognitif.
Winda
Gunarti, Lilis Suryani, Azizah Muis (2010). Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.
Yuliani
Nurani Sujiono, dkk (2008). Metode
Pengembangan Kognitif.
Comments
Post a Comment